Kamis, 28 Mei 2020

Telaga Seribu Cerita


Oleh Maria Utami

Sudah berapa jejak kakikah
tapakkan sejarah di tempat ini?
Sudah berapa ceritakah lahir
di sunyinya telaga ini?



Kamu?
Aku?
Ingatkah dulu
Simbok dan Bapakmu
Mandi dan mencuci
di tepi telaga itu?
Sambil bersenda gurau
bersama tetangga
"Yu,nandur apa?"
"Lik, wedusmu wis manak  apa durung?"
"Yu, nduwe rabuk apa ora?"

Gemericik air
adalah saksi sejarah
Perjuangan Simbok
dan Bapakmu
Setiap pulang dari sawah
Setiap pulang "angon" wedhusnya
selalu basuh diri di tepi telaga
Aku dan kamu
selalu ikut alias "nginthil"
Bapak "angon" wedhus

Sudah berapa ceritakah
lahir dari sunyinya telaga itu?
Aku dan kamu
betah berlama-lama di situ
Dulu...
Airnya bening
Tempatnya hening

Ah,..
Memandang telaga
adalah melihat kembali
Pakdhe, Mbokdhe, Simbah
yang dulu menghabiskan
waktu sorenya sepulang dari kebun mereka
Kini semuanya sudah kembali
pada Sang Empunya

Telaga ini
menjadi saksi bisu
segala cerita
yang tak pernah kau tahu
Karena ia tak pernah
bisikkan apapun pada kita
ia simpan seribu cerita

Ambarawa, 22 Mei 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar