Tirta Ns
Mak Soim, Ibu, dan Aku,
Adalah lingkaran cinta yang tak akan pernah terputus,
walau raga telah beda dunia
Mak Soim, simbah berbeda darah
Namun, Maaakkk...
Kau ikhlaskan kuhisap putingmu yang keering
Tanpa keluh,
Karena cintamu begitu utuh..
Hampir dua puluh lebaran, Mak, kita tak bersama
Kau ingat itu, Mak
Saat malam takbir, kita merajang pandan
Jemariku kadang terluka
Dan kau malah tertawa
Mak, lalu apa kabar, bebek-bebek kita yang dulu?
Yang selalu membuatku rindu
Karena setiap lebaran pula, jatahku satu
Tentang Ibu, apa kabarmu?
Sudah damaikah kau dalam peluk Penciptamu?
Sudah hilangkah semua sakitmu?
Satu rahasia besar yang tak pernah ku bagi dulu
Adalah cintaku yang tak pernah terbaca netra
Aku hanya rindu senyummu, Ibu
Maka kulakukan semua ini itu
Sampai kulupa, sebagai Ibu, kau takut kehilangan putrimu
Mak Soim dan Ibu
Dua perempuan tangguh itu
Dan aku, pewaris semangat yang terus menderu
Mak Soim dan Ibu
Rindu aku, dekap pelukmu...
Malam takbiran 1441 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar