Oleh: Erfani
"Masak apa bu?"
"Masak koro," Ucap Ibu sambil mengacungkan jari telunjuknya ke arah kebun belakang.
"Oh koro yang saya tanam waktu itu?"
"Iya, bisa dimasak campur kacang panjang sama tempe bosok."
"Hari ini tidak ada tukang sayur keliling yang lewat, makanya Ibu petik koro dibelakang rumah, jika besok tukang sayur tidak lewat lagi, gantian masak lompong, lompong juga enak."
Ibu bergegas menuju pawon yang masih ada nyala api. Ditambahkannya kayu bakar agar api kembali membesar.
"Ibu memang cekatan, Ia bisa mengerjakan beberapa pekerjaan rumah dengan waktu yang bersamaan." Gumamku dalam hati sambil menikmati sayur koro buatan Ibu.
Senang rasanya tanamanku bermanfaat untuk keluarga. Aku memang sudah berniat akan memaksimalkan kebun belakang untuk bercocok tanam khususnya jenis sayur-mayur. Aku ingin setiap hari ada sayur yang bisa dipetik secara bergantian untuk dimasak.
Aku yang sebelumnya tidak suka makan sayur. Alhamdulillah dengan menanam sendiri jadi gemar makan sayuran.
Tak terasa piring berisi nasi sudah bersih tak bersisa. Kuletakkan piring di belakang dan bergegas mengambil handuk untuk mandi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar