Oleh : Umi Basiroh
Orang kampung menamainya 'Telasih.'
Berwarna ungu dan hijau memiliki aroma khas. Daun-daun kecilnya menghiasi batang yang bercabang-cabang.
Menjelang lebaran, bunga ini menghiasi pasar tradisional. Orang tuaku selalu membeli bunga ini. Setelah diikat dengan ukuran sedang, Ibu menaruh beberapa di atas genting.
Sebagian dibawa ke makam. Dilengkapi dengan irisan pandan, bunga mawar, dan kenanga. Ibu membungkus dengan daun pisamg dengan isi yang bervariasi.
H-1, kami sekeluarga terbiasa ziarah ke makam orang tua yang ada didesa. Bapak, sebagai imam memimpin kami melafalkan tahlil di dekat pusara Simbah.
Kebiasaan ini, kami lanjutkan pada anak-anak. Sebelum Ramadan dan menjelang Hari Raya, menyempatkan diri menziarahi leluhur.
Harapannya, anak-anak mengenal leluhurnya. Disamping mengingatkan akan kematian yang setiap saat terjadi. Tujuan lainnya, selalu menebar kebaikan dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar