Rabu, 27 Mei 2020

Konspirasi Korona?

By tundjung

Seseorang mengirimi saya video wawancara bu Siti Fadhilah dan Dedi Cobuzer. Setelah itu dia juga berkirim tulisan Mohamad Alwi Faisal. 

Inti tulisan MAF, corona tuh seperti sakit flu biasa. Cukup istirahat 14 hari, makanan bergizi, dan bla bla bla. Jangan mau dibodohi dst.

Saya ingin mbahas video bu mantan menkes dulu. Pertama, biasakan mendengarkan video itu sampai selesai. Sepanjang 25 menit.

"Saya berhasil membuktikan bahwa flu burung tidak menular human to human. Jadi WHO gagal menyatakan itu pandemik. Tidak ada vaksin untuk flu burung."

Bagaimana dengan corona?


"Something like that."

Like that disini bukan berarti Bu Siti berasumsi corona tidak menular human to human. No.

Kita lihat fakta. Orang yang kontak erat dengan pasien covid tanpa APD akhirnya positif juga. Orang serumah. Cluster jamaah ibadah. Apapun agamanya.

"Jika Ibu masih jadi menkes, apa yang akan Ibu lakukan?"

"Mandiri. Kita harus mandiri."

Lalu beliau memaparkan mandiri yang dimaksud. Membuat alat diagnosis sendiri. Virus yang ada China atau Amerika, bisa jadi beda dengan Indonesia. Bikin alat deteksi sendiri. Lebih pas.

Begitu pula bikin vaksin sendiri. Kita mampu. Banyak orang pintar di Indonesia. Tinggal butuh dana dan kebijakan politik.

Saya kira memindahkan anggaran pindah ibukota untuk menangani wabah tidak akan diprotes rakyat. Mbuh kalau diprotes yang lain. Tapi pemerintah itu, mestinya bekerja untuk rakyat, kan?

Lanjut dikit. Mengulik tulisan MAF menyatakan corona bisa sembuh dengan mudah.

Memang sih, sebagian besar yang terinfeksi sembuh sempurna. Tapi ingat, seperti kebanyakan flu, penyakit ini mudah sekali menular. Sekali lagi, gampang banget.

Angka kematian? Anggap saja 3,3%. Jika ada 100 juta yang terinfeksi, maka 3,3 juta akan mati karena corona. Mengapa saya ambil angka 100 juta? Penduduk Indonesia tuh banyak, 270 jutaan. Karena sangat mudah menular, angka 100 juta tuh lumayan dikit.

Biasanya ada ngeyel: dibandingkan kematian karena TBC, karena melahirkan, itu belum seberapa ya. Bla bla bla.

Pada kasus TBC, melahirkan, pola penularan, cara kematian, relatif sudah diketahui. Itupun kita masih kewalahan. Bayangkan kalau polanya saja kita tidak mengenal. Apa mau menunggu kematian karena covid jadi rangking 1 baru bertindak?

Kembali ke video Bu Siti.

Konspirasi yang beliau maksud, lebih ke arah motif ekonomi. Kalau kita tidak bisa mandiri mengatasi wabah, maka wabah akan datang lagi dan lagi. Agar dagangan laku. Dagangan siapa? Ya dagangan mereka.

Maka kalau bisa kita mandiri. Dukung APD mandiri. Tes diagnosis mandiri. Alat PCR mandiri. Vaksin mandiri. Mungkinkah?

Mungkin!!!

Toh hanya satu yang tidak mungkin di dunia ini. Yakni memakan kepala Anda sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar