Jumat, 29 Mei 2020

Kesimpulannya adalah....

Catatan Tirta


Belajar untuk menulis panjang, dan dipresentasikan dulu di hadapan ribuan orang, ternyata tak mudah. Itu catatan yang selama tiga hari ini saya rasakan.

Dan ini catatan lainnya..

Jangan protes masalah elipsis, karena ini kesalahan tulis yang paling sering saya lakukan, dan betapa harus berjuang mati-matian untuk perlahan mengurangi dan menghilanglan 

Sama seperti halnya saya berusaha keras menghilangkan ketaksempurnaan dalam innerchild yang membuat saya  terkadang childish di usia jelita, jelang lima puluh.

Yeah, itu kekurangan saya, tetapi sekaligus menjadi kelebihan jiga. Ya, dalam hal apapun, salah satu yang harus kita temukan dan kita olah, adalah keunikan diri yang kita miliki.  Karena  inilah yang akan  membuat kita berbeda...



Dan inilah bagian dari kekurangan namun pada akhirnya membuat orang mulai mengenali karakter tulisan saya, yang saya rangkum berdasarkan komentar pembaca :

Pertama, ada yang mengira saya seusia dengan anak bontotnya yang kelahiran tahun 1988..
Ehem, kembang kempis lah hidung saya...awet muda, coy, ngirit umur...

Kedua, ada sesebapak yang ngechat
[saya suka dengan gaya bercerita Mbak, lincah, anak muda, kadang childish banget, tapi ngangeni]

[loh, ngangeni, Pak? jangan kangen]

[Loh, kangen sama tokohnya, kok]

[Oh, bukan sama saya, ya...😂😂]

Ketiga, feelnya dapat. Ceritanya mengalir lancar.

Keempat,. author sangat menikmati proses menulis. Sehingga yang membacapun ikut hanyut di dalamnya..

Kelima..bla..bla..

Eh, tidak adakah yang mengkritisi?

Banyak juga..

Pertama..Thor..masih banyak elipsis..
(Yes, sendika dhawuh)

Kedua, Thor, langsung to the point, langsung saja to ke yang serem-serem..
(Untuk mencapai klimaks, butuh pemanasan...kalau langsung ngegas langsung, capek, lah...yang ada capek di jalan)

Ketiga, bla..bla..bla..

Dan akhirnya sampailah saya pada kesimpulan;
1. Kelemahan yang dikelola secara positif, akan menumbuhkan keunikan dan memberikan karakter pada diri diri kita, asal

2. jangan mudah patah hati dan gampang mundur saat ada yang mengkritisi, karena

3. Kita semua adalah para pembelajar yang akan terus belajar.

Ini saya tulis disini sebagai bahan renungan dan bahan belajar kita..

Jangan takut berbeda. Sama halnya lagu Tompi akan sangat berbeda dengan Judika dan Glenn Fredly, meskipun mereka berkawan dekat


Ini catatan saya untuk menyemangati diri, diniatkan setoran untuk syukuran...

Selamat Hari Buku Nasional..
Bersama buku, ademkan hati di tengah pandemi...❤❤

Terima kasih semua. Bagi yang belum like dan komen di postingan saya di KBM.

Terima kasih, kawans.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar