Jumat, 29 Mei 2020

Layer Cinta Bolen Pisang

Lhep...

Aku melirik tingkah si sulung sambil senyum.

"Mi, aku sudah habis tiga, tauk?" Ucapnya lantang. Bangga dia. 

Entah apa yang dia banggakan. Mungkin keberhasilannya makan bolen pisang ala steak daging sapi. Iris, tusuk, dan makan. 

Hari ini kami membuat bolen pisang. Penuh cinta. Jelaslah. Diawali dengan niat. Lanjut dengan usaha dan pengorbanan. Poles dengan kesabaran. Dipijat dengan kasih sayang. Dipenuhi coklat dan keju pemanis lidah. Dilipat dengan hati dan diletakkan sepenuh jiwa. Dimasak dengan seratus persen perhatian.


Taraa.... Jadilah dia. Makhluk berlayer.. bolen pisang. 

Sebenarnya hati sempat dag dig dug. Apa hal? Khawatir bolen pisang tak berlapis kulitnya. Namun diluar bayangan kami. Bolen pisang ini lapisan kulitnya memuaskan (bagi saya sementara ini). Karena yang membahagiakan adalah saat anda membuat bolen, kemudian hasilnya kulit indah berlapis.

Membuat bolen pisang memakan waktu cukup lama. Mau coba? Asyiknya dibuat bersama pasangan. Maka siapkan obrolan dengan banyak tema, iya. 

Kalau sendirian, bisa sambil nyanyi satu setengah album lagu nostalgia. Nggak punya? Ya sudah, sambil istighfar saja seperti pertama saya buat resep ini. Geleng sambil dzikir terus akibat kelamaan membuat layer kulitnya, hehe...
Oh my god, sungguh menguras energi dan perasaan.

Awalnya bolen pisang adalah menu favorit waktu saya kecil. Tiap pulang dari Surabaya, ibu selalu menyempatkan beli oleh-oleh makanan ini. Jadi tiap melirik makanan ini aku jadi ingat ngilernya diriku berharap segera makan layernya setelah menahan  perjalanan pulang Surabaya-Jepara. Delapan jam terhantui gigitan layernya.

Bolen pisang hanya dibuat dengan tiga bahan utama.
Terigu protein tinggi, butter, margarin.

Bahan tambahan beberapa, yaitu, gula halus, pisang, keju, cokelat.
Kandungan baik ada di pisang dan keju.  

Tahukah anda gula halus instan memiliki kandungan pengawet? Lihat komposisinya. Bagaimana cara mengurangi kandungan pengawet ini? Seperti yang saya lakukan barusan pada bolen pisang yang fres from oven saya. Haluskan sendiri? Apa? Yup, ambil gula pasir haluskan. Saya pakai cobek saja cukup. Hasilnya tetap memuaskan. 

Layer
Nah, ibarat cerita, klimaksnya ada di proses ini. Ibarat nonton drama Korea, ini bumbu sedapnya. Membangunkan jiwa melankolis sejati. Bisa menangis. Bisa marah. bisa tertantang karena tersulut motivasinya. Tinggal kita mau pilih sikap yang mana.

Bagaimana biar berlayer?
Sabar. Dua adonan sudah dibulatkan. Tumpuk. Biarkan satu jam. Giling. Gulung. Giling. Gulung lagi. Terakhir giling pula. Mantap kan? Baru deh, tata pisang, coklat pasta,  dan keju di atasnya. Lipat perlahan. Tata di loyang.
Mudah ya? Ayo kita coba.

Membuat bolen pisang adalah pengalaman manusia yang jatuh cinta. Mau dilanjutkan atau mau dipertahankan? Kalau kamu bertahan, indahnya ada di gigitan sampai akhirnya.

Lhep... Suami mulai mencoba untuk berbuka puasa.
Ia mengangguk pelan, mulutnya masih mengunyah tiap layer gigitan. Sepertinya ia mulai jatuh cinta lagi padaku. Hummf.

Layer Bolen pisang, biarkan cinta sampai di rumah anda. Ini iklan bisa, ajakan bisa, opini juga bisa. Hehe. Tinggal sudut pandang yang baca sajalah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar