Tampilkan postingan dengan label Cerbung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerbung. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 Juni 2020

Kamar 2204 (Part 6)

Sinopsis.
Bagai sebuah petualangan yang menegangkan bagi Miranti. Dia yang mendapat job menjadi narasumber workshop di sebuah hotel berkonsep heritage ini harus mendapatkan sederet teror yang tak menyenangkan. Dari mulai kamar mandi yang tiba-tiba tak bisa dibuka, telpon tengah malam, hingga kedatangan perempuan misterius yang mendadak meminta ijin menumpang tidur. Siapa sebenarnya perempuan itu? Lalu, siapa pula Hannah van Eiken?

Kamar 2204
(Part 6)

Sinten sejatosipun Non Hannah menika, Mbah? Wonten gandheng ceneng menapa kaliyan kulo?”

Mendengar pertanyaanku, Mbah Uti kemudian mengajakku duduk di amben besar yang menghuni salah satu sudut ruang tamunya yang luas. Mata sepuhnya yang berhiaskan gurat-gurat nan pekat menatapku serius. Sementara dua tangannya tampak cekatan mengisi selembar daun sirih dengan bumbu gambir, sendulit kapur sirih dan sepotong jambe. Lalu ramuan itu ditumbuknya dalam duplak, sebuah alat khusus semacam lesung kecil untuk penumbuk kinang.

Kamar 2204 (Part 3)

Sinopsis.
Bagai sebuah petualangan yang menegangkan bagi Miranti. Dia yang mendapat job menjadi narasumber workshop di sebuah hotel berkonsep heritage ini harus mendapatkan sederet teror yang tak menyenangkan. Dari mulai kamar mandi yang tiba-tiba tak bisa dibuka, telpon tengah malam, hingga kedatangan perempuan misterius yang mendadak meminta ijin menumpang tidur. Siapa sebenarnya perempuan itu? Lalu, siapa pula Hannah van Eiken?

Kamar 2204
Part 3


“Halo, Bu Miranti, apa kabar?”

Sapaan seseorang mengejutkanku. Astaga, kami telah berada di depan resto rupanya.

“Halo..” sambutku tak kalah hangat, pada seseorang, yang jujur saja aku lupa, atau bahkan aku memang tak mengenalnya sebenarnya. Yang pasti dia salah satu peserta di workshop ini. Tangannya terulur menjabat tanganku. Cipika cipiki sejenak...saat mataku menangkap sekelebat bayangan perempuan itu...

Perempuan itu?

Siapa dia?

KAMAR 2204 (Part 2)

Sebetulnya, sungguh aku tak ingin membagi cerita ini padamu. Aku tak ingin menghadirkan teror baru, sementara hari-hari ini saja makhluk super mungil berukuran 125 nanometer bernama Covid 19, telah sukses menggoncangkan rasa nyaman di hati para penduduk seantero dunia dan meluluhlantakkan nyali pula. Rumah makan, restoran sepi pelanggan karena efek lockdown dan PSBB. Bahkan salah satu gerai makanan cepat saji nan fenomenal pun sampai ditutup.

Di kampungku, pakai masker bahkan tak boleh lalai, meski hanya sekedar beli roti di warung Nyai. Apalagi mau berangkat ke ortodonti, prei...Libur dulu, tak dilayani.

Virus ini memang sukses menghadirkan teror yang luar biasa. Paranoid. Kecurigaan yang kadang berlebihan dan bahkan berdampak ke psikosomatis. Lha iya, mosok dalam situasi seperti ini, masih harus kulanjut juga ceritaku yang berbumbu misteri?

Tapi, baikkah, karena itu permintaanmu...

KAMAR 2204 (Part 1)

Kamar 2204. Aku menerima kunci kamar berbentuk kartu itu dari pegawai hotel nan cantik di meja resepsionist. Seorang room boy menyambutku dan sigap membawakan koporku. “Mari, Bu, saya antar,” ujarnya.

Aku baru saja usai menaruh koperku di dalam kamar, saat tetiba hasrat itu datang tak tertahankan. Pengin pipis. Bergegas aku menuju ke toilet. Tak kukunci. Pintu hanya kututup saja. Toh aku sendiri, apa masalahnya?

Tak sampai lima menit kurasa, hajatku pun tertuntas sudah. Segera kuputar benda bulat yang ada di pintu kamar mandi. Tapi..

Klek, klek. klek..

Pintu bergeming.

Ku coba lagi.

Klik..klek..

Kamar 2204 (Part 7)

Sinopsis.
Bagai sebuah petualangan yang menegangkan bagi Miranti. Dia yang mendapat job menjadi narasumber workshop di sebuah hotel berkonsep heritage ini harus mendapatkan sederet teror yang tak menyenangkan. Dari mulai kamar mandi yang tiba-tiba tak bisa dibuka, telpon tengah malam, hingga kedatangan perempuan misterius yang mendadak meminta ijin menumpang tidur. Siapa sebenarnya perempuan itu? Lalu, siapa pula Hannah van Eiken?

Kamar 2204
(Part 7)

“Mbak Diandra, nanti malam, Pak Maksum, dan kawan-kawan biar rapat di kamarku.
Ah, maafkan, aku tak minta pendapat kalian dulu. Yang pasti malam ini, aku tak sendirian dulu. Oh, ya, kebetulan ada Pak Maksum. Beliau akademisi yang nyambi kyai, atau kyai yang berprofesi sebagai akademisi? Tak pentinglah itu. Mungkin nanti aku akan berbicara tentang apa yang terjadi....

Kamis, 28 Mei 2020

Kamar 2204 (Part 4)

Sinopsis. 
Bagai sebuah petualangan yang menegangkan  bagi Miranti. Dia yang mendapat job menjadi narasumber workshop di sebuah hotel berkonsep heritage ini harus mendapatkan sederet teror yang tak menyenangkan. Dari mulai kamar mandi yang tiba-tiba tak bisa dibuka, telpon tengah malam, hingga kedatangan perempuan misterius  yang mendadak meminta ijin menumpang tidur. Siapa sebenarnya perempuan itu?   Lalu, siapa pula Hannah van Eiken?

Kamar 2204 
(Part 4)
Oleh: Tirta Ns


Lagu itu, dengan irama yang sangat tak asing bagiku, benar-benar nyata di telingaku saat ini. Ini tahun 2020, Bung, dan masih ada seorang perempuan menyanyikan lagu ini dengan  Bahasa Belanda?

Perempuan itu memakai rok panjang sedikit mengembang dengan bahu offshoulder. Rambutnya yang pirang dikelabang rapi dalam dua ikatan. Matanya biru. Dia nampak menyanyikan lagu itu  dengan penuh penghayatan. Matanya menerawang.  Sesekali dia menggesekkan biolanya yang menghadirkan suara  menyayat...