Oleh Maria Utami
"Pelangi-pelangi
alangkah indahmu
Merah kuning hijau
di langit yang biru"
Ingatkah pada lagu itu?
Saat kau masih lugu
dan bersepatu beludru
Kau sangat hapal
lagu itu bukan?
Senja itu
menjadi saksi bisu
Kau dan aku
Di suatu tempat
yang membuat rindu
di ujung kotaku
Gerimis sambut datangku
Kau hampir mengeluh
Namun,
semesta tampakkan indahnya
Takjub,
Kita saksi mata
atas kehendak Yang Maha Esa
Kamu tahu, khan?
Bahkan,
Pelangi pun
tak mau bisikkan padaku
Kapan ia akan menjelma
Itu semua adalah rahasia
Begitulah
keindahan itu
Ia akan datang
sewaktu-waktu
Nikmati itu
Pelangi di ujung senja
Apapun itu
Kapanpun itu
Terimalah sebagai rejekimu
Nikmatilah sebagai anugerah Tuhan untukmu.
Kau diberi kesempatan
lanjutkan hidupmu
Ambarawa, 31 Mei 2020
#elingbening
"Pelangi-pelangi
alangkah indahmu
Merah kuning hijau
di langit yang biru"
Ingatkah pada lagu itu?
Saat kau masih lugu
dan bersepatu beludru
Kau sangat hapal
lagu itu bukan?
Senja itu
menjadi saksi bisu
Kau dan aku
Di suatu tempat
yang membuat rindu
di ujung kotaku
Gerimis sambut datangku
Kau hampir mengeluh
Namun,
semesta tampakkan indahnya
Takjub,
Kita saksi mata
atas kehendak Yang Maha Esa
Kamu tahu, khan?
Bahkan,
Pelangi pun
tak mau bisikkan padaku
Kapan ia akan menjelma
Itu semua adalah rahasia
Begitulah
keindahan itu
Ia akan datang
sewaktu-waktu
Nikmati itu
Pelangi di ujung senja
Apapun itu
Kapanpun itu
Terimalah sebagai rejekimu
Nikmatilah sebagai anugerah Tuhan untukmu.
Kau diberi kesempatan
lanjutkan hidupmu
Ambarawa, 31 Mei 2020
#elingbening
Tidak ada komentar:
Posting Komentar