Oleh: Widyastuti
Membaca pada dasarnya perlu dipupuk di setiap keluarga, agar bisa mewujudkan budaya baca. Kalau memungkinkan membaca dapat dilakukan sebagai aktivitas keluarga, seperti menonton telivisi, makan bersama atau beribadah bersama.
Impian saya untuk memiliki perpustakaan keluarga yang sederhana akhirnya terwujud. Bermodal cat dan triplek, akhirnya saya bisa mewujudkan impian saya di ruangan bekas gudang yang sebelumnya sangat berantakan.
Meskipun sederhana, namun ruangan itu saya buat menarik, nyaman dan terang sehingga anggota keluarga kami yang berjumlah tiga orang tertarik duduk berlama-lama dan memilih buku yang kami sukai. Apalagi buku mudah diambil dan dilihat, karena tanpa perlu membuka dan menutup almari. Perpustakaan keluarga bisa menjadi tempat rekreasi pengetahuan yang menyenangkan saat pandemic covid-19.
Selain itu dengan adanya perpustakaan keluarga, saya bisa mengumpulkan buku-buku dari suami dan anak-anak saya yang ada di meja atau di almari masing-masing. Buku mereka ternyata sangat bagus-bagus. Beberapa tahun yang lalu anak saya yang kedua selalu meminta jatah pergi ke Gramedia setiap bulan dan dia berjanji maksimal membeli tiga buku. Buku buku-buku yang saya kumpulkan sangat bermanfaat bagi kami dan tentunya menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kami.
Selanjutnya perpustakaan keluarga bisa untuk menjadi tempat berkumpul keluarga di mana kita bisa berdiskusi, sharing, dan curhat sehingga menambah keakraban keluarga. Suami dan anak bungsu yang sebelumnya tidak suka membaca menjadi gemar membaca. Lantai atas yang sebelumya jarang kami injak, sekarang menjadi tampat favorit.
Last but not least apabila pandemi corona berakhir perpustakaan keluarga bisa menjadi tempat rekreasi pengetahuan bagi anak cucu, para tetangga dan sahabat.
Bawen, 27 Mei 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar