Oleh Musyarofah A.R
Jagalah hati
Jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Begitulah syair lagu yang beberapa waktu lalu sangat akrab di telinga kita. Bahkan seorang da'i kondang , Aa Gym sering memperdengarkannya saat menyampaikan ceramah.
Pernah sakit hati? Pasti pernah dong. Dada bergemuruh, emosi meletup-letup, makan tidak enak, tidurpun tak nyenyak. Kemudian muncul dorongan sangat kuat agar kita melakukan sesuatu untuk membalasnya.
Banyak kejahatan dilakukan dengan motiv balas dendam. Bara dalam sekam, istilah yang dipakai untuk menggambarkan betapa dahsyatnya efek dari sebuah dendam. Penampakan dhohir baik-baik saja atau hanya ada sedikit gejolak namun sesungguhnya amarah menguasai jiwanya. Nafsu mendominasi dan membisiki agar segera melakukan aksi, melampiaskan sakit hati.
Sakit hati, samakah dengan hati sakit?
Jika kita merasa tidak nyaman saat teman mendapat kebahagiaan, berarti hati kita telah terjangkit penyakit iri.
Saat kita merasa lebih baik, lebih hebat dan lebih top dari orang lain, inl merupakan indikasi bahwa virus penyakit sombong telah menjangkiti.
Mudah berprasangka buruk alias negatif thinking juga merupakan salah satu bagian dari tanda-tanda penyakit hati.
Sakit hati bisa langsung terdeteksi. Sebaliknya, hati yang sakit, sering tidak disadari. Alih-alih berusaha mengobatinya, penyakit itu justru dipelihara. Akibatnya hati menjadi mati, tidak bisa menerima nasehat dan masukan dari orang lain. Kecuali jika sang pemberi nasehat kedudukannya lebih tinggi.
Hati- hati dengan hati, ia mudah terkotori. Hati-hati dengan hati, virus penyakit mudah menjangkiti. Mari jaga hati agar penyakit iri, dengki, sombong dan su'udzon tidak mudah menghampiri.
Hati yang bersih akan mengantarkan pemiliknya kepada kebahagiaan sejati. Karena dia menjadi sosok yang dicintai dan penuh inspirasi. Hati yang sehat mengundang datangnya nikmat. Pemiliknya menjadi sosok yang kuat. Tidak mudah diprovokasi melakukan perbuatan yang tidak bermanfaat.
Pastikan...andalah salah satu orang yang berbahagia karena berhasil memilikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar