Oleh : Budiyanti
Bapak ibu, pernahkah menanyakan tentang tes yang dilaksanakan beberapa hari ini. Misalnya bisa tidak mengerjakan? Apa saja kesulitan yang dihadapi anak? Ataukah bertanya tentang ada tidaknya anak yang menyontek?
Kira-kira pentingkah pertanyaan itu diajukan pada anak-anak kita?
Bapak ibu, perlu diketahui bahwa masih banyak anak yang suka menyontek. Bagaimana dengan anak bapak ibu?
Seperti kejadian hari ini, baru saja pengawas menjaga tes lima menit, para siswa sudah berisik. Mereka sudah mulai mencari celah untuk menyontek atau bertanya pada temannya.
Keadaan tersebut bukan sehari dua hari. Setiap kita lengah sejenak, para siswa dengan santainya berani bertanya pada temannya.
Inilah kenyataan yang ada. Salah siapa mereka berani menyontek? Gembar - gembor pendidikan karakter hanya isapan jempol. Karakter anak makin hari makin tak bisa dikendalikan. Mereka belum memaknai arti kejujuran. Percaya diri juga kurang sehingga lebih mudah percaya dengan orang lain.
Sebagai orang tua tentunya amat prihatin dengan keadaan seperti itu. Kejujuran anak belum ada pada diri anak-anak. Ya tidak semuanya memang. Namun, jika anak kita ketahuan menyontek, apa jadinya. Ataukah ada yang masa bodoh. Penting sudah memberi uang saku atau membelikan buku. Setelah itu terserah anak.
Inilah yang menjadikan PR para orangtua untuk ikut serta bertanggung jawab atas baik buruknya anak. Orangtua harus bisa berperan untuk menjadikan anak berkarakter.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua antara lain.
Pertama, dampingi belajar. Jangan biarkan anak belajar tanpa arah. Dampingi mereka. Kalau ada hal yang kurang jelas bisa dibantu.
Kedua, tanamkan pentingnya kejujuran. Berikan pengertian bahwa jujur itu bekal hidup, dll yang kaitannya dengan jujur.
Ketiga, tanamkan pentingnya percaya diri. Percaya diri menjadikan anak nyaman mengerjakan soal. Tanpa harus bergantung pada temannya. Percaya diri tertanam tentu saja dibarengi dengan penguasaan materi pelajaran. Oleh karena itu berikan kiat khusus cara mudah menangkap materi pelajaran.
Masih banyak yang perlu dilakukan oleh orangtua. Perhatian akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Anak bukan butuh uang saku dan buku saja. Kasih sayang dalam bentuk perhatian dalam kegiatan sekolah lebih penting.
Mari kita luangkan waktu sejenak untuk perkembangan anak. Jangan hanya sibuk dan sibuk tetapi perhatian pada anak berkurang.
Ambarawa, 2 Desember 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar