Minggu, 08 Desember 2019

Kurikulum Njlimet, murid mumet

Oleh : Erfani

Kegelisahan kami selaku orang tua ternyata dirasakan juga oleh para guru di Negeri ini.

Sejujurnya kami dibuat bingung dengan jadwal pelajaran sekolah saat ini. Dulu semua pelajaran terpisah tidak seperti saat ini sehingga untuk belajar lebih fokus. Misal besok pelajaran matematika maka malamnya khusus belajar matematika. Besoknya lagi pelajaran Bahasa Indonesia maka malamnya yang dipelajari Bahasa Indonesia, dan seterusnya.


Sekarang semua mata pelajaran jadi satu dalam buku tema, alhasil dalam satu malam harus mempelajari semuanya. Kami saja yang mendampingi merasa repot lalu bagaimana dengan anak-anak

Jika boleh jujur, kami lebih setuju pelajaran seperti dahulu. Lebih fokus dan tidak memberatkan anak-anak. 

Selain itu, kami juga berharap agar diterapkan sistem rangking di kelas agar muncul jiwa kompetisi. 

Dari pengalaman saya ketika masih sekolah, adanya sistem rangking menjadi motivasi untuk meningkatkan belajar. Misal sekarang dapat rangking 3, berarti harus giat lagi belajarnya agar semester besok bisa dapat rangking 1.

Walaupun tidak menjamin kesuksesan seseorang, tapi menjadi parameter keseriusan anak dalam belajar.

Demikian kegelisahan kami. Semoga menjadi masukan untuk perbaikan kurikulum dunia pendidikan di masa mendatang.

Lopait, 7 Desember 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar