Oleh : Budiyanti
Salah satu destinasi wisata yang berada di Lombok adalah Rumah Adat suku Sasak yang bernama Desa Sade. Alhamdulillah kemarin hari Sabtu, 21 Desember kami, satu keluarga bisa berkunjung ke desa tersebut.
Setelah melakukan perjalanan dari Mataram kurang lebih satu jam, sampailah kami di tempat tujuan. Setelah memarkir mobil kami disambut para guide yang siap menemani berkeliling. Dengan dipandu oleh seorang Bapak, kami memasuki pintu gerbang yang atasnya berumbai alang-alang bertuliskan Desa Sade.
Pas sampai di belakang gapura ada suguhan tarian yang dilakukan beberapa orang. Tarian tersebut berupa tarian yang berupa pertarungan dua orang dengan membawa tameng. Berusaha saling memukul. Hemm sejenak kami mundur.
Setelah membayar uang kas dengan seikhlasnya, kami menuju ke perkampungan yang kini jadi desa wisata. Sebuah rumah yang asli dari suku Sasak Lombok berada di depan sendiri.
Pemandu yang berpakaian kemeja dan sarung dengan ikat kepala menjelaskan berbagai hal sambil berjalan memasuki area. Konon jumlah penduduk ada 750 orang. Semua warga masih satu keturunan karena masyarakat menikah masih dengan saudara sepupu. Untuk dapat menikah kalau putri harus bisa merajut kalau pria harus bisa menganyam atap rumah yang terbuat dari rumput alang-alang.
Rumah pun berbeda. Atap dari alang-alang, Ruangan rumah hanya dua yaitu depan dan dalam. Lantainya dari tanah campuran sekam kemudian dipel dengan campuran kotoran kerbau agar lebih kuat.
Pemandu pun membawa kami masuk ke dalam. Semua rumah saat ini di depannya digunakan untuk berjualan hasil tenun. Peragaan menenun pun banyak kami temui. Ya .. umpama mau beli harus berani menawar.
Setelah membeli beberapa cendera mata kami keluar untuk melanjutkan perjalanan. Oya ... tak lupa membayar jasa guide murah kok, hanya lima puluh ribu.
Oleh.... lanjut ke cerita perjalanan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar