Oleh: Musyarofah
" Mbak, kok sekarang gendut? "
Pertanyaan itu sering terlontar dari seseorang yang sudah lama tidak berjumpa denganku.
" Apa sich resepnya?"
Ini pertanyaan selanjutnya dari mereka yang pengen banget menambah berat badan, tapi belum.berhasil.
" Apapun yang terjadi, makan dengan enak, tidur dengan nyenyak."
Biasanya Itulah jawaban spontan yang kuberikan.
Terus terang aku tidak tahu pasti apa yang menyebabkan berat badanku naik hampir dua kali lipat. Sampai- sampai tiga anakkupun memanggil dengan sebutan " mamandhut".
Tapi yang pasti jarang olahraga. Itulah salah satu faktor penyebab jarum pada timbangan badan selalu cenderung ke kiri.
Kadang tidak PD juga sih, punya badan subur. Apalagi saat jalan dengan suami yang tingginya 178 cm. Seperti angka 10. Tapi rasa itu kutepis jauh- jauh, sambil berkata dalam hati, " Biar orang mau berkata apa, yang penting happy. "
Pernah melakukan sesuatu untuk menurunkan BB? Pasti dong. Tapi permasalahan klasik selalu saja muncul. Kurang konsisten dan tidak tahan godaan. Sehingga meskipun sempat turun beberapa kg, akhirnya naik lagi.
Bagaimana jika sedang punya masalah? Bagi sebagaian orang, ini mungkin menjadi moment untuk menurunkan BB. Bagi aku, nggak ngefek tuch. Karena aku bisa tetap makan dengan enak serta tidur dengan nyaman. So, belum pernah ada dalam kamus hidupku, nafsu makan menurun karena sedang ada masalah. Istilah jawanya bersikap ndableg.
Namun merasa galau juga saat ingat bahwa kegemukan sangat rentan menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan. Sehingga kemudian muncul semangat untuk mengurangi konsumsi karbo. Hasilnya lumayan. Minimal mencegah BB semakin membengkak.
Ada yang mau bagi-bagi tips untuk menurunkan BB? Syukur-syukur jika tidak harus diikuti dengan mengatur pola makan dan olah raga dengan teratur. Hemm...ini akan menjadi berita yang yang sangat membahagiakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar