Rabu, 25 Desember 2019

Cegah Pikun dengan Menulis


Oleh Maria Utami

       Adakah teori tentang hal itu?
Silakan mencari sumber-sumber yang berkaitan dengan hal tersebut."Aku ingin hidup seribu tahun lagi" kata Chairil Anwar.Karyanyalah yang hidup sampai saat ini.Jasad sudah tak ada, semangatnya masih terus menancap di hati kita.Lalu, apa hubungannya dengan kita dan pikun?Yang pertama, kita bisa belajar dari semangat Chairil Anwar yang ingin karyanya tetap abadi di hati para pembacanya. Yang kedua, menulislah supaya punya karya.Ketiga, menuliskan supaya mencegah pikun.Dengan menulis, otak terus diasah.

      Penarawa adalah salah satu komunitas literasi di Ambarawa.Bermula dari pertemuan di perpustakaan Ambarawa sampai akhirnya berniat bersama-sama untuk menulis.Tahun 2013 adalah tonggak sejaran bagi Penulis Ambarawa.Saat itu Bu Budiyanti Anggit bersama beberapa kawan yang mencetuskan kesepakatan itu.Tanggal 4 Januari nanti, Penarawa akan berulangtahun ke 7.Pasang surut semangat adalah hal yang biasa.Ada beberapa tantangan untuk tetap istikomah menulis antara lain karena kesibukan kita sehari-hari yang terkadang membuat kita tidak bisa berpikir tentang apa yang akan kita tulis.Padahal tidak seperti itu.Dari hal-hal sehari-hari yang sederhanalah, tulisan itu berasal.Tuliskan yang kau kerjakan dan kerjakan yang kau tulis adalah satu paket kegiatan.Salah satu cara Penarawa menggugah semangat menulis adalah jadwal menulis harian.Apapun bentuknya tidak menjadi masalah.Yang penting kita menulis, mengabadikan kenangan kehidupan kita.Bulan Desember 2019 saya mendapat jatah tiga tulisan.
     Jadwal kegiatan yang bertubi-tubi membuat saya telat menyetorkan tulisan.Tapi saya tetap merasa punya hutang kalau belum menyetorkan tulisan saya.Dan syukurlah bulan Desember, setoran tulisan sudah tercentang.
     Akhirnya, tetaplah semangat dan teruslah menulis.

25 Des 2019
23.21
Rejoso Ambarawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar