Senin, 30 Desember 2019

Kelahiran dan Kematian

Oleh: Sugiharto

Kehidupan yang aku fahami adalah kondisi dari tidak ada, menjadi ada.

Dikabarkan, bahwa aku dahulu tiada, kemudian diciptakan oleh Yang Maha Pencipta menjadi ada. Dimulai dari alam ruh, berlanjut pada alam rahim, dan akhirnya aku dilahirkan di alam dunia. 

Kehidupan yang aku sadari saat ini adalah saat aku hidup di alam dunia ini, sedang kehidupan selanjutnya masih ada alam kubur dan yang terakhir serta abadi adalah alam akhirat kelak.

Saat ini, jika aku coba merenungi, berkaitan dengan masa hidup di dunia ini, adalah tidak lepas dari peristiwa kelahiran dan kematian. Hidup dimulai dengan kelahiran, dan berakhir dengan kematian. 

Jika kelahiran bisa dipastikan merupakan awal dari sebuah harapan, sebuah kesempatan menapaki kehidupan itu sendiri, sedang kematian bagiku merupakan sebuah misteri.

Kematian yang merupakan akhir dari kehidupan di alam dunia ini menjadi awal menuju alam kubur. Kematian ini seakan tidak pandang bulu akan berapapun usia manusia, sah-sah saja kematian menjemput akhir usia manusia hidup di dunia ini.

Dua hari lalu anak tetangga telah dijemput kematian, sehari sebelum dilahirkan ke dunia. Sepekan sebelumnya tetangga usia lima bulan usai lahir di dunia, meninggal. Sebulan yang lalu seorang bapak berusia lima puluh lima tahun, meninggal. Dan satu setengah bulan sebelumnya seorang ibu berputri satu meninggal karena sakit yang dideritanya.

Sungguh kematian tak henti-hentinya menyapaku, seakan memberi tanda bahwa kapan-kapan akan berganti menghampiri, menyudahi usia hidupku di dunia, menghantarkanku ke alam kubur dan alam berikutnya, akhirat.

Karena hidup yang aku sadari adalah saat ini, dan saat inilah aku berkesempatan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat, maka  aku harus mampu berbuat semaksimal mungkin. Berawal dari melengkapi khasanah pengetahuan, untuk apa aku hidup, berlanjut pada berbuat sesuatu yang menghasilkan manfaat,  terus menerus berbuat dan berbuat sampai kematian menjemput.

Aku terus berharap akhir yang baik untuk kehidupanku. Setiap orang yang mengenalku saat hidup, agar merasa nyaman dengan keberadaanku, hingga akhir kehidupan di dunia ini. Sungguh sebuah hidup yang diidamkan. Semoga kelak akhir hidupku di dunia adalah akhir yang baik. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar