Oleh : Umi Basiroh
Seperti Senin sebelumnya, hari ini juga diawali dengan upacara bendera. Lembaga yang berada di Kupang Pringapusan, Ambarawa ini rutin melaksanakannya.
Para petugas berasal dari semua kelas secara bergiliran sesuai jadwal. Nampak para petugas berperan sesuai harapan.
Makanya, Bu Endang selaku pembina berani memberikan point 99.
"Wow... Amazing." Sebuah point yang luar biasa. Walau petugas dari kelas awal, kelas tujuh namun kekompakan nyata adanya.
Sorak sorai menggema. Belum ada seorang gurupun yang memberi nilai kualitatif setinggi Dia.
Namun, ada saja yang mengganggu pemandangan. Di bagian depan ujung utara, nampak barisan anak yang tak beratribut lengkap serta datang terlambat.
Bu Endang mengawali dengan salam penghormatan. Dia memberikan materi yang sangat bermanfaat, yaitu tentang bersyukur.
Bersyukur adalah berterima kasih atas segala limpahan nikmat.
"Kepada siapa?" Tanyanya dengan bersemangat.
"Tuhan." Jawaban peserta upacara tak kalah semangat. Bu Endang orang memiliki sifat terpuji.
Sifat baiknya antara lain suka berbagi. Baik ilmu maupun berwujud materi. Tak heran, banyak orang menyenangi dan menyayangi.
"Contohnya, anak saya beberapa waktu yang lalu kecelakaan. Kakinya bermasalah. Bukan retak lagi, tapi patah. Tapi, saya tetap bersyukur." Kata-katanya lancar menceritakan kejadian yang menimpa putra gantengnya.
"Syukur saya wujudnya apa?" Peserta memperhatikan dengan seksama.
"Untung masih hidup!"
"Gerrrrrrr." Suara peserta serempak tertawa. Entah, apa yang menggerakkannya. Bu guru satu ini sering membuat jenaka. Memantik peserta untuk tertawa.
"Untung ada orang yang menolongnya. Sehingga cepat mendapatkan perawatan." Dia menambahkan.
"Walau, keadaan tidak mengenakkan. Tetap harus bersyukur."
Dalam keadaan yang bagaimanapun, harus selalu menyukuri apa yang terjadi. Kaitannya dengan pelajar, wujudnya bisa berbeda.
"Wujud syukur kalian antara lain berangkat sekolah dengan tertib, mengerjakan tugas guru sesuai jadwal, belajar dengan tekun, mengerjakan salat, rajin berdoa, patuh pada orang tua dan guru, menjaga kebersihan serta sayang dengan tanaman." Bu Endang memerinci dengan detail.
Lawan dari syukur adalah kufur nikmat. Bersyukur merupakan sifat Allah (Asy-syukur) dan juga sifat Nabi.
Bentuk bersyukur bisa dikategorikan dalam 3 bentuk yaitu bil lisan, dengan cara lisan. Menyebut alhamdulillah.
Bilqalbi dengan hati, melaksanakan kegiatan dengan cinta kasih mengharap ridha Allah.
Terakhir bil arkan, dengan. Menggunakan anggota tubuh. Contohnya bekerja keras, cerdas dan tuntas.
Buah manis dari bersyukur adalah syukur merupakan sifat orang beriman, merupakan sebab datangnya Ridha Allah, sebab selamatnya orang dari rahmat Allah, sebab ditambah nikmat serta ganjaran di dunia dan akhirat.
Tanda orang yang bersyukur antara lain senantiasa menisbatkan nikmat yang didapatkan hanya kepada Allah, menyebut-nyebut nikmat yang diberikan Allah, menunjukkan syukur dalam bentuk ketaatan.
Tips menjadi orang yang bersyukur yaitu senantiasa berterima kasih kepada orang lain, merenungkan nikmat-nikmat Allah, qana'ah dan mengerjakan sujud syukur.
Upacara ditutup dengan doa. Dengan harapan, semoga SMPN 5 Ambarawa semakin maju di semua bidang.
Tak kalah penting. Semoga kita menjadi hamba Allah yang pandai mensyukuri nikmat Allah dan menerapakan sifat syukur dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar