Apa sih "flash fiction" itu?
Secara sederhana, FF adalah cerita pendek yang lebih pendek dari cerpen. Jika biasanya orang menulis cerpen dengan kisaran 700-900 kata (bahkan ada yang menulis hingga 2000 kata), maka FF lebih pendek dari semua itu. FF terbagi menjadi 300 kata, 100 kata, atau 50 kata (juga sering disebut fiksi mini).
Di luar kuantitas kata, FF sama dengan cerpen ataupun novel. Ia harus memuat cerita yang di dalamnya ada setting, karakter, plot dan konflik. Hanya, karena FF terbatas dalam hal jumlah kata, maka yang menjadi ciri khasnya adalah "twist ending" alias ending yang nendang.
Jika ada yang masih bingung, yang dimaksud dengan "twist" itu apa, silakan gugling. Pendeknya, jika kalian membaca sebuah kisah, kemudian endingnya membuat kalian tercengang karena sama sekali tak menyangka, itu sudah bisa dikatakan sebagai ending yang "ngetwist".
Apa aja sih tips menulis FF:
1. Hindari membuat deskripsi panjang. Kamu akan kehabisan jatah kata jika melakukannya. Gunakan kalimat-kalimat yang pendek tapi mengena.
2. Gunakan teknik "showing not telling".
3. Hindari menggunakan kata keterangan yang tidak diperlukan, intinya, jangan bertele-tele. Ketika menulis dialog, tak perlu terus menerus menyematkan keterangan "ia berkata", "jawabnya" dan lain sebagainya.
4. Tema FF biasanya datang dari kejadian sehari-hari dan hal-hal sederhana. Jadi, rileks saja, tidak usah terlalu ribet memikirkan tema yang berat.
5. Gunakan "twist ending" atau "punch line" untuk membuat pembaca tersentak. Gugling juga soal ini, sudah banyak contoh penggunaan twist ending. Jangan malas!
Demikian, sedikit tips untuk FF. Tentu ini tak mudah, untuk menulis cerita hanya dalam 100 kata dengan ending yang harus menghentak. Tapi kalian takkan pernah tahu, jika belum mencobanya.
Secara sederhana, FF adalah cerita pendek yang lebih pendek dari cerpen. Jika biasanya orang menulis cerpen dengan kisaran 700-900 kata (bahkan ada yang menulis hingga 2000 kata), maka FF lebih pendek dari semua itu. FF terbagi menjadi 300 kata, 100 kata, atau 50 kata (juga sering disebut fiksi mini).
Di luar kuantitas kata, FF sama dengan cerpen ataupun novel. Ia harus memuat cerita yang di dalamnya ada setting, karakter, plot dan konflik. Hanya, karena FF terbatas dalam hal jumlah kata, maka yang menjadi ciri khasnya adalah "twist ending" alias ending yang nendang.
Jika ada yang masih bingung, yang dimaksud dengan "twist" itu apa, silakan gugling. Pendeknya, jika kalian membaca sebuah kisah, kemudian endingnya membuat kalian tercengang karena sama sekali tak menyangka, itu sudah bisa dikatakan sebagai ending yang "ngetwist".
Apa aja sih tips menulis FF:
1. Hindari membuat deskripsi panjang. Kamu akan kehabisan jatah kata jika melakukannya. Gunakan kalimat-kalimat yang pendek tapi mengena.
2. Gunakan teknik "showing not telling".
3. Hindari menggunakan kata keterangan yang tidak diperlukan, intinya, jangan bertele-tele. Ketika menulis dialog, tak perlu terus menerus menyematkan keterangan "ia berkata", "jawabnya" dan lain sebagainya.
4. Tema FF biasanya datang dari kejadian sehari-hari dan hal-hal sederhana. Jadi, rileks saja, tidak usah terlalu ribet memikirkan tema yang berat.
5. Gunakan "twist ending" atau "punch line" untuk membuat pembaca tersentak. Gugling juga soal ini, sudah banyak contoh penggunaan twist ending. Jangan malas!
Demikian, sedikit tips untuk FF. Tentu ini tak mudah, untuk menulis cerita hanya dalam 100 kata dengan ending yang harus menghentak. Tapi kalian takkan pernah tahu, jika belum mencobanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar